Bunga Pinjaman KUR BRI Edisi Akhir Tahun, Dapatkan Bunga 0,5 Persen dengan Syarat Berikut

EASTCANYONHOTEL.COM – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menjadi penyelamat bagi banyak pelaku UMKM, terutama di tengah kebutuhan modal yang makin meningkat jelang tahun berjalan.

Selain menawarkan plafon kredit yang luas, hal paling menarik dari KUR tetap sama: bunga pinjaman yang jauh lebih ringan dibandingkan kredit komersial.

Tidak heran, setiap tahun peminat KUR selalu bertambah. Banyak pelaku usaha kecil hingga menengah memanfaatkan program ini untuk mengembangkan stok barang, memperluas usaha, membeli alat produksi, hingga menambah modal kerja.

Namun, sebelum mengajukan, penting untuk memahami dulu bagaimana bunga pinjaman KUR dihitung dan apa saja ketentuannya.

Bunga Pinjaman KUR, Mengapa Bisa Lebih Murah?

Salah satu alasan KUR sangat diminati adalah karena bunganya disubsidi oleh pemerintah. Artinya, pelaku UMKM tidak menanggung beban penuh seperti ketika mengambil kredit reguler di bank. Skema ini dibuat untuk membantu usaha kecil naik kelas dan tetap bertahan di tengah persaingan.

Secara umum, bunga KUR berada di kisaran 6 persen per tahun. Jika dihitung per bulan, angkanya sekitar 0,5 persen saja. Tarif ini tidak berubah meski pemohon mengambil tenor panjang hingga 5 tahun, selama tetap masuk kategori KUR Mikro atau KUR Kecil sesuai ketentuan bank.

Dengan bunga yang rendah tersebut, cicilan pun terasa lebih ringan. Banyak pelaku usaha bisa mencicil tanpa terbebani, selama arus uang usaha berjalan stabil.

Jenis-Jenis KUR dan Bunga BRI Saat Ini

Berikut beberapa jenis KUR yang umum tersedia di perbankan nasional:

1. KUR Mikro

– Plafon: sampai Rp50 juta
– Bunga: 6% per tahun
– Tenor: 1–3 tahun untuk modal kerja, 5 tahun untuk investasi

KUR Mikro paling banyak diajukan pedagang kecil, petani, nelayan, hingga pelaku usaha rumahan. Dengan plafon yang tidak terlalu besar, bunga rendah menjadi kunci agar cicilan tetap terjangkau.

2. KUR Kecil / KUR Kecil Menengah (KMK/Investasi)

– Plafon: Rp50 juta – Rp500 juta
– Bunga: 6% per tahun
– Tenor: hingga 5 tahun

Jenis ini lebih cocok bagi pemilik usaha yang ingin memperbesar kapasitas produksi atau membuka cabang baru.

3. KUR Super Mikro

– Plafon: hingga Rp10 juta
– Bunga: 6% per tahun
– Tenor: 3–5 tahun

Skema ini ditujukan bagi pelaku usaha pemula atau masyarakat yang terkena PHK dan baru merintis usaha kecil.

Meski berbeda plafon, bunganya tetap seragam: 6 persen per tahun.

Keuntungan Bunga Pinjaman KUR

Mengetahui besaran bunga sangat membantu pelaku usaha dalam menghitung kemampuan bayar. Dengan demikian, pengusaha bisa memastikan cicilan tidak mengganggu arus kas harian maupun bulanan.

Beberapa manfaat lain dari memahami bunga pinjaman KUR antara lain:

Perencanaan keuangan lebih jelas
Pelaku usaha dapat memperkirakan berapa dana yang harus disiapkan setiap bulan.

Mampu memilih tenor yang paling ideal
Semakin panjang tenor, cicilan semakin ringan, namun total bunga bisa lebih besar.

Menghindari risiko gagal bayar
Dengan simulasi yang tepat, usaha tetap berjalan tanpa tekanan besar pada cashflow.

Contoh Simulasi Bunga KUR

Untuk memberi gambaran, berikut simulasi sederhana:

Misal meminjam Rp50 juta dengan bunga 6% per tahun. Jika tenor 3 tahun, cicilan per bulan berkisar di angka Rp1 jutaan (sudah termasuk bunga). Ini tentu jauh lebih ringan dibandingkan kredit komersial yang bunganya bisa mencapai 12–14 persen per tahun.

Tips Sebelum Mengajukan KUR

Agar pengajuan KUR berjalan lancar, perhatikan beberapa hal berikut:

1. Pastikan usaha berjalan minimal 6 bulan
Bank biasanya mengecek stabilitas usaha sebelum menyetujui pinjaman.

2. Siapkan dokumen lengkap
Meliputi KTP, KK, surat keterangan usaha atau NIB, hingga rekening bank.

3. Perbaiki riwayat kredit
Jika masih memiliki pinjaman macet, proses KUR bisa terhambat.

4. Hitung kemampuan bayar
Jangan meminjam melebihi kapasitas usaha, meskipun bunganya ringan.

Leave a Comment